Saya jadi ingat iklan rokok Enjoy Aja yang baru di tv. Iklan itu dibintangi Ringgo Agus Rahman. Ceritanya di iklan Ringgo jadi seorang anak muda yang datang ke pesta kawinan dan ditanya sama semua orang sebuah pertanyaan standar bagi orang yang masih single: “Kapan kawin?”. Saya bilang pertanyaan standar karena di usia seperempat abad, pertanyaan itulah yang pasti muncul di setiap pesta kawinan yang didatangi seorang single *single jomblo atau single ga jomblo^*. Eniweis, saya sempet nyengir pas liat iklan itu. Sangat realistis. Dihampiri semua orang dan ditanya dengan pertanyaan yang sama yang lumayan bikin gerah. Dan saya rasa saya bukan satu-satunya yang nyengir pas nonton iklan itu. It happens in real life to almost all singles in their (our) quarter life. Back to the tvc, setelah tampil dengan tampang ‘terganggu’, sang bintang iklan lalu managed to look cool dan menjawab,”May”, disambut riuh suara semua orang. Belum selesai. Ringgo kembali memasang tampang lebih kalem lagi dan melanjutkan dengan sangat santai, “Maybe yes, maybe no”.
Sekali lagi, sangat realistis. Itulah jawaban yang biasa kami *seenggaknya ‘kami’ ini mewakili saya dan teman-teman saya*, para singles, keluarkan ketika sudah mulai jengah dengan pertanyaan “Kapan nikah / kawin/ nyusul?” tersebut. Tapi kalo saya sih lebih suka jawab, “May. Maybe soon, maybe later”. Hehe.
Ngomong-ngomong soal may, akhir-akhir ini saya menamai kehidupan percintaan saya dengan judul besar “It’s All in May”. Karena semua pertanyaan di otak saya yang berhubungan dengan masalah percintaan ini hanya bisa saya jawab sendiri dengan diawali kata mungkin, alias si ‘maybe’ tea. Boleh dong curhat dikit. Saya udah ga se-clueless dulu lagi. Udah ga jombi lagi *jomblo bingung, red*. Karena ternyata beberapa hal yang sempat mengganggu saya alhamdulillah akhirnya saya pahami juga. Tapi ada juga beberapa hal baru yang bikin saya banyak bertanya-tanya. Mempertanyakan diri saya sendiri, sebenarnya. Dan semua pertanyaan itu, untuk sementara, jawabannya diawali dengan ‘maybe’. Maybe, baby.
Karena semua masih ghaib, maka saya akan (mencoba) berhenti menerka-nerka dan menyiksa diri sendiri. Let it all be answered in ‘may’. Maybe, maybe not.
Oh yes, saya juga punya beberapa tips jawaban ampuh buat teman-teman para singles *terutama single yang jomblo* yang barangkali sudah mulai bingung cari jawaban saat ditodong pertanyaan menohok nan mengganggu ituw.
Option #1
Tanya: Kapan nikah?
Jawab: InsyaAllah..
Option #2
Tanya: Kapan nikah?
Jawab: Nanti kalau udah ada yang ngelamar *sambil senyum ya , jawabnya*
Option #3
Tanya: Kapan nikah?
Jawab: Tunggu aja undangannya.. Nanti juga diundang kalau saya nikah..
Option #4
Tanya: Kapan nyusul?
Jawaban: Ah, kaya balapan aja main susul-susulan. Doain aja lah.. *sambil senyum juga ya, jawabnya*
Option#5 ^single gak jomblo
Tanya : Kapan nikah?
Jawaban : Saya tanya dulu sama calon saya, kapan dia akan melamar saya
Option#6
Paling sebel kalo ditanya: Kapan kawin? Kan udah kerja.. Udah cukup umur.. Nunggu apa lagi sih?
Jawab: Hmmm. Nunggu.. pengantin pria-nya? *dengan tampang lempeng tanpa ekspresi*
^ single jomblo: belum nikah dan gak (belum) punya pacar.
^ single gak jomblo: belum nikah tapi udah punya pacar kalo di cv nulis marital status cuma single atau married, kan ? Ga ada yang pernah nulis marital statusnya jomblo, kan :p?
to be continued...